Category Archives: sejarah

KEKAISARAN UTSMANIYAH?


Bersamaan dengan bertambah kuatnya Kesultanan Utsmaniyah, para pemimpinnya mulai mengklaim diri mereka sebagai Khalifah. Klaim mereka ini kemudian bertambah kuat ketika mereka berahsil mengalahkan Kesultanan Mameluk di MEsir pada tahun 1517 dan menguasai sebagian besar tanah Arab. Khalifah Abbasiyah terakhir di Kairo, dimana pemimpinnya Al Mutawakil III, dipenjara dan dikirim ke Istambul. Kemudian dia dipaksa untuk menyerahkan keuasaanya ke Selim I.

Kekaisaran Utsmaniyahlebih memilih untuk menyebut sistem mereka sebagai “kesultanan” bukan “kekhalifahan”. hanya Mehmed II dan cucunya, Selim yang menggunakan gelar “khalifah” sebagai pengakuan bahwa mereka adalah pemimpin negara Islam.

Pada tanggal 3 Maret 1924, Mustafa Kemal Pasha memcat Khalifah sekaligus membubarkan sistem kekhalifahandan menghapuskan hukum islam dari negara. hal inilah yang kemudian dianggap sebagai keruntuhan kekhalifahan Islam, tepatnya pada tanggal 23 Maret 1924. Keruntuhan Kekhalifahan turki Utsmaniyah adanya perseteruan diantara kaum nasionalis dan agama dalam masalah kemunduran ekonomi Turki.

(sumber: The Amazing Islamic Legacy, loc.cit)

KEPEMIMPINAN BANI ABBASIYAH?


BANI ABBASIYAH berhasil memegang kekuasaan kekhalifahan selama tiga abad, mengkonsolidasikan kembali kepemimpinan gaya Islam dan menyuburkan ilmu pengetahuan dan pengembangan budaya Timur Tengah.

Pada masa pemerintahannya, Bani Abbasiyah beberapa kali menghadapi perselisihan, diantaranya dengan Said bin Husai, seorang muslim syiah dari Bani Fatimiyah yang mengklaim dirinya adalah Khalifah pada tahun 909 M. ketika itulah timbul kekuasaan ganda di daerah Afrika Utara. Pada awalnya ia hanya menguasai MAroko, Aljazahir, Tunisia dan Libya. Namun kemudian, ia mulai memperluas daerah kekuasaannya sampai ke Mesir dan Palestina sebelum ahirnya Bani Abbasiyah berhasil merebut kembali daerah yang sebelumnya telah mereka kuasai dan hanya menyisakan Mesir sebagai daerah keuasaan Bani Fatimiyah.

(sumber: The Amazing Islamic Legacy, loc.cit)

KEPEMIMPINAN BANI UMAYYAH?


Sepeninggal Khalifah Ali bin Abi Thalib, estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh Bani Umayah. Di bawah kekuasaan Bani Umayyah. kekhalifahan Islam berkembang dengan pesat. Di arah Barat, umat muslim menguasai daerah di Afrika Utara sampai ke Spanyol. di arah Timur, mereka menguasai daerah Iran bahkan samapi ke India. hal ini membuat Kekhalifahan Islam menjadi salah satu diantara sedikit kekaisaran besar dalam sejarah.

Meskipun begitu, Bani Umayah tidak sepenuhnya didukung oleh umat Islam. sebagian lainnya lebih mendukung Ibnu Zubair dan sebagian lainnya mendukung Bani Hasyim dan Pendukung Ali. Akibatnya, timbul beberapa pemberontakkan selama masa kepemimpinan bani Umayyah.

Pada akhir kekuasaannya, Bani Hasyim dan pendukung Ali bersatu untuk meruntuhkan kekuasaan Umayyah. Hal itu terjadi pada tahun 750 M. Meskipun demikian para pendukung Ali lagi-lagi harus menelan kekecewaan. sebabnya, ketika Umayyah runtuh, pemimpin kekhalifahan selanjutnya dipegang oleh Bani Abbasiyah ayng merupakan keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad Saw, bukan keturunan Ali. akibat tragedi ini komunitas muslim akhirnya terpecah menjadi komunitas Syiah dan Sunni.

(sumber: The Amazing Islamic Legacy, loc.cit)

PRESTASI ALI bin ABI THALIB?


ALI adalah seorang yang zuhud dan sederhana. Beliau tidak senang dengan kemewahan hidup, bahkan menentangnya. Beliu adalah perwira yang cerdas, tangkas dan teguh pendirian dan pemberani. Berkat keperwiraannya, Ali dijuluki “Ashadullah” yang artinya ‘Singa Allah. Beliau tegas,  tidak segan-segan mengganti pejabat Gubernur yang dinilainya tidak becus mengurusi kepentingan umat islam. Ali wafat karena dibunuh oleh Ibnu Muljam dari golongan Khawarij.

Jasa-jasa Ali bin Abu Thalib diantaranya:

  1.  mengganti beberapa gubernur yang diangkat oleh Khalifah Utsman karena semata-mata hubungan kekerabatan, bukan atas kemampuan. Tindakan ini menimbulkan dampak terpecahnya tiga golongan, yaitu golongan Ali, golongan Aisyah dan golongan Zubair bin Thalhah. perselisihan antara Ali dan Aisyahmenyebabkan perang Jamal. selain itu terjadi perang Shiffin yang melibatkan lebih banyak pihak. akibat perang Shiffin muncullah golongan Khawarij dan Syiah.
  2. menarik kembali tanah milik negara dan harta baitul maal yang dibagikan kepada pejabat gubernur, dan mengembalikan fungsinya untuk kepentingan negara dan kaum lemah;
  3. memerintahkan kepada Abul Aswad Ad duali untuk mengarang buku tentang pokok-pokok ilmu Nahwu (Qaidah Nahwiyah) untuk mempermudah orang membaca dan memahami sumber ajaran islam;
  4. membangun kota Kuffah yang kemudian dijadikan pusat pengembangan ilmu pengetahuan Nahwu, tafsir, dan hadits.

(sumber, The Amazing Islamic Legacy, loc.cit)

PRESTASI UTSMAN bin AFFAN?


UTSMAN pernah menjadi sekretaris Rasulullah menuliskan wahyu. Pada zaman Abu Bakar ia menjadi penasihat Khalifah. Beliau terkenal dengan kesalehan dan kejujurannya. Beliau pernah menafkahkan sebagian hartanya untuk memajukan islam. Beliau disayangi Rasulullahsampai dinikahkan dengan putrinya, RUQAYYAH. Seteah Ruqayyah wafat beliau dinikahkan dengan putrinya yang lain UMMU KULTSUM. Oleh karena itu Utsman diberi gelar “DZUN NURAIN” yang artinya mempunyai dua cahaya. beliau pernah berhijrah dua kali yaitu ke Habasyah dan Madinah.

Jasa-jasa Utsman bin Affan diantaranya:

  1. membangun dan memperindah masjid Nabawi di Madinah
  2. mengadakan penulisan dan penggandaan Alqur’an yang dikenal dengan Mushaf Utsmani atau Mushaf Al-Imam. Panitia penggandan terdiri atas seorang Ketua, yaitu Zaid bin Tsabit, dan para anggotanya yaitu: Abdullah bin Zubair, Said bin Ash, dan Abdur Rahmanbin Haris bin Hisyam. hasilnya sebanyak lima mushaf: satu disimpan oleh khalifah Utsman, sisanya masing-maasing dikirimkan ke Mekkah, Syiria, Basrah dan Kuffah.
  3. membangun angkatan laut yang tangguh untuk menangkis serangan musuh, terutama pasukan romawi yang ingin merebut kota iskandariyah;
  4. memperluas wilayah Islam sampai ke Armenia, Afrika (Tunisia), Tripoli (Libya). Azerbaijan, dan Kepulauan Cyprus. kemudian dilanjutkan ke Konstantinopel, Turki dan negara-negaram Balkan (Yugoslavia dan Polandia).

(sumber, The Amazing Islamic Legacy, loc.cit)

PRESTASI ABU BAKAR Ash-SHIDIQ?


ABU BAKAR Ash-Shidiq merupakan sahabat Nabi Saw yang sangat sederhana. Jabatannya sebagai Khalifah (632-634 M) tidak menyebabkannya hidup bermewah-mewah. Ia tidak mau menyalahgunakan jabatannya sebagai penguasa untuk memperkaya dirinya sendiri ataupun keluarganya. Ia meninggal dalam kesederhanaan.

Jasa-jasa Khalifah Abu Bakar Shiddiq, diantaranya:

  1. memberantas nabi-nbai palsu
  2. memerangi orang-orang yang ingkar zakat. Mereka beranggapan bahwa membayar zakat hanya kepada Nabi Muhammad Saw. Setelah Nabi wafat, tidak ada lagi kewajiban zakat.
  3. menghimpun Al-Quran atas usulan Umar bin Khattab denga alasan:
    • banyak penghafal Al Quran yang gugur syahid;
    • tulisan yang ada di pelepah-pelepah kurma, batu-batu dan tulang dikhawatirkan rusak dan hilang;
    • untuk menjaga kemurnian Al-Quran, penulisan tersebut diserahkan kepada Zaid bin Tsabit dan disimpan oleh Khalifah Abu Bakar
  4. memperluas wilayah penyebaran agama islam ke Hiroh (dijadikan pusat pertahanan dan ibu kota di luar Arab), Anbar dan Persia, Daumatul Jandal, Yarmuk, Syam (pernah dikuasai tentara Romawi), dan Syiria. Abu Bakar menugaskan empat panglima perangnya untuk merebut Syiria dari Romawi Timur yang dipimpim oleh Kaisar Heraklius. Mereka adalah (1)YAZID bin Abu Sufyan yang ditugaskan di Damaskus, (2)ABU UBAIDAH bin Jarrah di Horns, (3)AMR bin Ash di Palestina dan (4)SURAHBIL bin Hasanah di Yordan.

(sumber, The Amazing Islamic Legacy, loc.cit)

‘MENGINTIP’ ISI SURAT-SURAT DAKWAH RASULULLAH..(4)


4. Surat untuk Raja Mesir – MUKAUQIS:

  • utusan yang dikirim oleh Nabi Saw untuk mengirim surat kepada Raja Mesir  adalah Hatib binAbi Balta’ah
  • isi suratnya:

“Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Dari Muhammad hamba Allah dan Rasulul-Nya kepada Mukauqis Raja Qibthi. Keselamatan bagi siapa yang mengikuti petunjuk. Aku menyeru Tuan dengan seruan Islam.Masuklah Islam, niscaya akan selamat. Masuklah Islam niscaya Allah akan memberikan pahala kepada tuan dua kali lipat. Namun jika Tuan berpaling, Tuan akan menanggung dosa penduduk Qibthi.  “Katakanlah (Muhammad): ‘wahai ahli kitab, marilah menuju pada satu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dengan kalian bahwa tidak kita sembah, kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan, selain Allah’. Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka: ‘Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada Allah’.”(QS Ali-Imran, 3:64)

Mukauqis tidakmasuk Islam, tetapi menghormati surat tersebut.

(sumber:The Amazing Islamic Legacy. Menapaki Jejak Kejayaan Islam, CORDOBA, Bandung Juni 2012)

“MENGINTIP” ISI SURAT-SURAT DAKWAH RASULULLAH..(3)


3. Surat untuk Kaisar Persia-KISRA:

  • utusan yang dikirim oleh Nabi Saw untuk mengirim surat kepada Kaisar Persia adalah Abdullah bin Hudzaifah
  • isi suratnya:

“Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad Rasulullah kepada Kisra Pemimpin Persia. Kesejahteraan bagi siapa yang mengikuti petunjuk. beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah Rasul-Nya. Aku menyeru Tuan dengan seruan Islam. Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada seluruh manusia untuk memberikan peringatan pada orang yang hidup dan membenarkan perkataan atas orang-orang kafir. Masuklah Islam, niscaya Tuan akan selamat. Namun jika menolak, dosa orang-orang Majusi ada di pundak Tuan.”

Kaisar Persia, KISRA langsung mencabik-cabik itu sambil berkata: “Seorang budak hina dari rakyatku pernah menulis namanya sebelum namaku”. Setelah mendengar apa yang telah diperbuat Kisra, Nabi Saw bersabda, “Allah akan mencabik-cabik kerajaanya”.

(sumber:The Amazing Islamic Legacy. Menapaki Jejak Kejayaan Islam, CORDOBA, Bandung Juni 2012)

‘MENGINTIP’ ISI SURAT-SURAT DAKWAH RASULULLAH..(2)


2. Surat untuk Kaisar Romawi-HERAKLIUS:

  • utusan yang dikirim oleh Nabi Saw untuk mengirim surat kepada Kaisar Romawi adalah Dihyah bin Khalifa Al-Kalbi
  • isi suratnya:

“Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Dari Muhammad bin Abdullah kepada Heraklius Pemimpin Romawi. Kesejahteraan bagi siapa yang mengikuti petunjuk. masuklah Islam, nicaya Tuan akan selamat. Masuklah Islam, niscaya Allah akan melipatkan pahala kepada Tuan dua kali lipat. Namun jika Tuan berpaling, Tuan akan menanggung dosa rakyat Arisiyin.  “Katakanlah (Muhammad): ‘wahai ahli kitab, marilah menuju pada satu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dengan kalian bahwa tidak kita sembah, kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan, selain Allah’. Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka: ‘Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada Allah’.”(QS Ali-Imran, 3:64)

Kaisar Romawi tidak masuk Islam dan ketakutan akan kehilangan kerajaannya.

(sumber:The Amazing Islamic Legacy. Menapaki Jejak Kejayaan Islam, CORDOBA, Bandung Juni 2012)

‘MENGINTIP’ ISI SURAT-SURAT DAKWAH RASULULLAH..(1)


  1. Surat untuk Raja HABASYAH (Penguasa Ethiopia):
  • utusan yang dikirim oleh Nabi Saw untuk mengirim surat kepada Raja Habasyah adalah Amr bin Umayyah Adh-Dhamri
  • isi suratnya:

“Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Dari Muhammad Rasulullah kepada Raja Habsyah, Najasyi Al-Ashamah, Pnguasa Abyssinia (Ethiopia). Kesejahteraan bagi siapa yang mengikuti petunjuk; beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allahsemata, yang tiada sekutu bagi-Nya, yang tidak mempunyai rekan pendamping dan anak, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Aku menyeru Tuan dengan seruan Islam bahwa aku adalah Rasul-Nya. Maka dari itu, masuklah ke dalam Islam, niscaya Tuan akan selamat. “Katakanlah (Muhammad): ‘wahai ahli kitab, marilah menuju pada satu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dengan kalian bahwa tidak kita sembah, kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan, selain Allah’. Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka: ‘Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada Allah’.”(QS Ali-Imran, 3:64)

Jika Tuan menolak, Tuan akan menanggung dosa orang-orang Nasrani dari kaum Tuan.

(sumber:The Amazing Islamic Legacy. Menapaki Jejak Kejayaan Islam, CORDOBA, Bandung Juni 2012)